Meski Hening Ku Rasakan Ingin Bersahabat.
Keraguan Mu Kembali Datang Seperti Kilat.
Aku Terperanjat dan Harus Ikhlaskan Canda Tawa yg Kita Cipta Jadi Lamunan Pengantar Lelap.
Fikiranku Menerawang Jauh seakan Tlah sampai d Hamparan Langit yg Terbentang.
Meski Ku Tau Raga Ku Masih d Sini,Masih d Bumi,Masih Bergelut dalam Pekatnya Mimpi.
Sepenuh Rasa d Hati Tlah Ku Berikan Pada Wanita Ini.
Ku Harap Sepenuhnya Ia Mengerti.
Dan Tak Perlu Risaukan semua Ini,Karena Mawar Tumbuh Memang d Bekali Duri.
Ku Sengaja Keluar Tuk Dengarkan Rintik Hujan.
Ku Langkahkan Kaki Dengan Pelan.
Ku Biarkan Dingin Mencabik-cabik sisa Keheningan.
Ku Biarkan Sepi Merasuk dalam Lamunan.
Karena dalam Sunyi Begini Aku Tak Berteman.
Karena Kau Terlalu Jauh Tuk Dengarkan Bisikan.
Dalam Hati Tak Pernah Habis Pertanyaan.
Pertanyaan yg Tak Pernah Ku d Beri Jawaban.
Aku Juga Haus Sanjungan.
Aku Haus Kasih Sayang.
Cukup Sudah Ku Merasa Terbuang.
Cukup Sudah Dunia Hitam Membuat Ku Terbenam.
Mengertilah Sayang.
Mengertilah Tentang Arti Kasih Sayang.
Mengertilah Tentang Indahnya Cinta Kita Sekarang.
Tak Kan Ku Terbang Hanya Karena Pujian,Meski Ku Haus Dengan Sanjungan.
Memang Kau Tlah Genggam Sayap Hitam Ku.
Kau Tlah Menguasai Titik Rapuh Ku.
Kau Mampu Takhlukkan Keangkuhan Ku.
Tapi Berilah Aku Sedikit Celah Tuk Tentukan Arah.
Yakinkan Hati Mu Bahwa Cinta Kita Tetap Indah.
Agar Kau Tak Selalu d Rasuki Amarah.
Aku datang tuk Mencintai Mu,Bukan tuk Memperkeruh Malam-malam Mu.
Tegaskan dan Dengarkan Suara Hati Mu Bahwa Aku Benar Mencintai Mu.
Pupuskan Keraguan Itu.
Karena Aku adalah Cinta Mu.
Dan Kau Adalah Cinta Ku.
Milikku
Rabu, 15 Desember 2010
Kamis, 09 Desember 2010
Sejuta Entah
Ku coba Memahami yg Sedang Bermain dialam fikiranku
Apakah itu sesuatu atau siapa
Pertanyaan seperti apa ini
Seperti Aku yg Memahami Aku
Tak semua yg Ku pahami tentang dariku benar
Kau tak harus Mengikuti semua yg Ku Mau
Ya... Tak harus Kau ikuti
Terkadang sepi itu lebih baik dari seorang teman
Tapi Terkadang juga seperti serbuk sialan yg berenang dalam darahku
Aku tak mampu menahan dan akhirnya Aku kehilangan Aku
Hmmm Aku hanya bisa tersenyum
Kata-kata itu Akhirnya Ku dengar juga darimu
Ya.. Aku Memang Aneh
Mungkin keanehanku yg tak bisa kau mengerti :)
Aku Mengenalmu Aku
Lalu Hanya Aku yg Mengerti Aku
Keakuanku sebuah rencana dariku
Entahlah, Entah apa yg Ku tulis
Saat Aku berdiam
Saat Aku sendiri
Saat Paranoid begitu jahat padaku
Lebih jahat dari sekuntum mawar yg berduri
Tak jarang Ku membantah sesuatu yg sedang berbicara dialam fikiranku
Lalu Aku hanya tenang setelah berbicara dengan dinding
Apakah ini juga sesuatu yg Aneh?
Tidak... Kalian salah
Ibuku sering memperhatikan Aku begitu
Ibu Hanya Panggil namaku beberapa kali bila suaraku yg terdengar dibalik tembok begitu lirih
Apakah Malam ini Aku sedang berhayal
Jika ia Aku tak kan Melewatkan hayalan tentang &@*="£)($¤¤,+
Terlalu Banyak entah apa
Entah apa yg terlalu banyak
Jika Begini Aku lebih Gelisah dari seekor tupai yg sedang menunggu istrinya melahirkan
Maafkan Aku tupai, tak bermaksud membawamu dalam clotehan tolol ini
Ahhhh... Terlalu Banyak sampah yg ku lihat ditelevisi
Lalu apa hubunganya denganku
Entahlah... Akupun tak tau
Seharusnya Aku tak menyalahkan siapapun
Tapi Mengapa Kau Begitu dingin denganku dinding
Tidakkah Kau Merasa Iba dengan seorang Aku
Jika Begini membunuh sekeluarga jangkrik lebih baik dari pada terus dari pada
Hmmm sx lagi entahlah
Entahlah yg entah keberapa
Mungkin kesejuta x Ku katakan
Entahlah...
Warna Merah
Apakah itu sesuatu atau siapa
Pertanyaan seperti apa ini
Seperti Aku yg Memahami Aku
Tak semua yg Ku pahami tentang dariku benar
Kau tak harus Mengikuti semua yg Ku Mau
Ya... Tak harus Kau ikuti
Terkadang sepi itu lebih baik dari seorang teman
Tapi Terkadang juga seperti serbuk sialan yg berenang dalam darahku
Aku tak mampu menahan dan akhirnya Aku kehilangan Aku
Hmmm Aku hanya bisa tersenyum
Kata-kata itu Akhirnya Ku dengar juga darimu
Ya.. Aku Memang Aneh
Mungkin keanehanku yg tak bisa kau mengerti :)
Aku Mengenalmu Aku
Lalu Hanya Aku yg Mengerti Aku
Keakuanku sebuah rencana dariku
Entahlah, Entah apa yg Ku tulis
Saat Aku berdiam
Saat Aku sendiri
Saat Paranoid begitu jahat padaku
Lebih jahat dari sekuntum mawar yg berduri
Tak jarang Ku membantah sesuatu yg sedang berbicara dialam fikiranku
Lalu Aku hanya tenang setelah berbicara dengan dinding
Apakah ini juga sesuatu yg Aneh?
Tidak... Kalian salah
Ibuku sering memperhatikan Aku begitu
Ibu Hanya Panggil namaku beberapa kali bila suaraku yg terdengar dibalik tembok begitu lirih
Apakah Malam ini Aku sedang berhayal
Jika ia Aku tak kan Melewatkan hayalan tentang &@*="£)($¤¤,+
Terlalu Banyak entah apa
Entah apa yg terlalu banyak
Jika Begini Aku lebih Gelisah dari seekor tupai yg sedang menunggu istrinya melahirkan
Maafkan Aku tupai, tak bermaksud membawamu dalam clotehan tolol ini
Ahhhh... Terlalu Banyak sampah yg ku lihat ditelevisi
Lalu apa hubunganya denganku
Entahlah... Akupun tak tau
Seharusnya Aku tak menyalahkan siapapun
Tapi Mengapa Kau Begitu dingin denganku dinding
Tidakkah Kau Merasa Iba dengan seorang Aku
Jika Begini membunuh sekeluarga jangkrik lebih baik dari pada terus dari pada
Hmmm sx lagi entahlah
Entahlah yg entah keberapa
Mungkin kesejuta x Ku katakan
Entahlah...
Warna Merah
Aku sendiri
Sebelumnya Aku terbiasa seperti ini
Terbangun digelap malam yg tak ramah
Ku sandarkan tubuh ditembok yg tak lagi berwarna sambil menutupi wajah dengan kedua tanganku
Andai saja Bisa
Ku tak ingin mengikuti perputaran hari
Sebelumnya Aku terbiasa seperti ini
Menulis Surat didalam hati
Entah siapa yg Mampu tuk membaca
Mungkin tak satupun
Bahkan Kekasihku Sekalipun
Biarlah Ku pendam
Aku tak ingin lagi bertengkar dengan Hati Kecilku
Terbangun digelap malam yg tak ramah
Ku sandarkan tubuh ditembok yg tak lagi berwarna sambil menutupi wajah dengan kedua tanganku
Andai saja Bisa
Ku tak ingin mengikuti perputaran hari
Sebelumnya Aku terbiasa seperti ini
Menulis Surat didalam hati
Entah siapa yg Mampu tuk membaca
Mungkin tak satupun
Bahkan Kekasihku Sekalipun
Biarlah Ku pendam
Aku tak ingin lagi bertengkar dengan Hati Kecilku
Sabtu, 04 Desember 2010
Sepi Berbaris
Tanpa Sebab Ku Terhenyak
Dinding Kalbuku Hampir Retak ditikam Pilu
Andai Saja Hujan Membeku Pasti Tak Lagi Jatuh Berderai kebumi
Sepi Berbaris dan Mengajakku Bertengkar
Di hadapanku Tetap Sama ada Garis Merah yang Tak Jelas
Apakah Dia Siapa
Hei Aku...
Apa yg Kau Pertanyakan
Aku Tak Pernah Peduli Dengan semua Bunga-bunga Itu
Meski ada Wangi
Aku Sengaja Menutup Mata dari Lambaian-lambaian Kelopak Itu
Karena Ku Tau Kau Lebih Indah
Kau Cantik Sayangku..........
Sayang....Aku Bersalah,
Kegelisahan Itu Merenggut Senyummu
Sayang....Aku Bersalah,
Rayumu Ku Abaikan, Tapi Kau Harus Tau Yang Ku Abaikan Buakn Cintamu
Sayang....Pagi Ini Aku Tak Tenang
Seakan Ku Lihat Tetesan Bening Itu Jatuh di Pipimu
Aku Tak Sempat Katakan Aku Sangat Merindukanmu saat Kau Berlalau
Ku Hanya Mampu Tuliskan Ini
Ku Harap Kau Mampu Mengeja stiap Kata-kata Dalam Kegelisahanku ini
Tidurlah Sayang.....
Tidurlah Kekasih.....
Cinta Kita Tak kan meredup Meski Kabut Tipis Pagi Ini Tak Mampu Hadirkan Bayanganmu
Dinding Kalbuku Hampir Retak ditikam Pilu
Andai Saja Hujan Membeku Pasti Tak Lagi Jatuh Berderai kebumi
Sepi Berbaris dan Mengajakku Bertengkar
Di hadapanku Tetap Sama ada Garis Merah yang Tak Jelas
Apakah Dia Siapa
Hei Aku...
Apa yg Kau Pertanyakan
Aku Tak Pernah Peduli Dengan semua Bunga-bunga Itu
Meski ada Wangi
Aku Sengaja Menutup Mata dari Lambaian-lambaian Kelopak Itu
Karena Ku Tau Kau Lebih Indah
Kau Cantik Sayangku..........
Sayang....Aku Bersalah,
Kegelisahan Itu Merenggut Senyummu
Sayang....Aku Bersalah,
Rayumu Ku Abaikan, Tapi Kau Harus Tau Yang Ku Abaikan Buakn Cintamu
Sayang....Pagi Ini Aku Tak Tenang
Seakan Ku Lihat Tetesan Bening Itu Jatuh di Pipimu
Aku Tak Sempat Katakan Aku Sangat Merindukanmu saat Kau Berlalau
Ku Hanya Mampu Tuliskan Ini
Ku Harap Kau Mampu Mengeja stiap Kata-kata Dalam Kegelisahanku ini
Tidurlah Sayang.....
Tidurlah Kekasih.....
Cinta Kita Tak kan meredup Meski Kabut Tipis Pagi Ini Tak Mampu Hadirkan Bayanganmu
Aku Benci Curhatku
Ku biarkan Tubuhku Merinding
Ku Ingin Jarum Suntik Itu Melekat Lagi Ditubuhku
Apakah Karena Aku Terlalu Mengurung Diri
Samapi Aku Berfikir Tak satupun Yang Peduli ?
Suster Cantik Itu tak Lagi pernah terlihat.
Dipagi Buta Seperti ini Biasanya Ia hampiri Aku Dan Tanyakan Apakah Aku Masih Bermimpi Hal Aneh
Aku Sepi
Aku Butuh Penenang Menjelang Pagi
Tak Jarang Aku Menanyakan Hal Aneh Pada Diriku Sendiri
Apakah Aku Gila
Atau Itu Hanya Perasaan Aneh karena Seringnya Aku Membenturkan Kepala saat Gelap
Apakah Pagi Ini Suster Itu Datang Lagi Tuk Menanyakan Keadaanku
Tapi Tak Mengapa Jika Ia tak datang
Karena Aku hanya Memerlukan Jarum Suntik Itu
Aku Benci tuk Mengatakan Apa yang Ingin Ku Sampaikan
Apakah Ada yang Mendengar Eranganku
Haruskah Aku Meluangkan Waktu Untuk Menanyakan Pada Orang Pintar tentang Keadaanku
Ku harap bukan Dokter
Ku harap Bukan Psikolog
Ku Coba Mengusir Sepi Dan Menggenggam Jemariku Sendiri
Aku Jauh Dari Keramaian
Disekelilingku Hanya Ada Benda Mati
Benda-benda Aneh yang Setia
Benda yang Rela retak demi Aku
Benda yang Rela Menghilang demi Aku
Arggggghhhhhhhhhhhh Mengapa Fikiran Kotor dan Nakal Datang lagi.
Atau memang Harus Ku Ikuti agar Sepi Enyah Dari sini
Dari Istana yang Bukan Milikku Lagi
Aku Benci Untuk Mengatakan................!
Bukan Depresi 29 0ktober 2010
Kiss n Good Bye
Ku Ingin Jarum Suntik Itu Melekat Lagi Ditubuhku
Apakah Karena Aku Terlalu Mengurung Diri
Samapi Aku Berfikir Tak satupun Yang Peduli ?
Suster Cantik Itu tak Lagi pernah terlihat.
Dipagi Buta Seperti ini Biasanya Ia hampiri Aku Dan Tanyakan Apakah Aku Masih Bermimpi Hal Aneh
Aku Sepi
Aku Butuh Penenang Menjelang Pagi
Tak Jarang Aku Menanyakan Hal Aneh Pada Diriku Sendiri
Apakah Aku Gila
Atau Itu Hanya Perasaan Aneh karena Seringnya Aku Membenturkan Kepala saat Gelap
Apakah Pagi Ini Suster Itu Datang Lagi Tuk Menanyakan Keadaanku
Tapi Tak Mengapa Jika Ia tak datang
Karena Aku hanya Memerlukan Jarum Suntik Itu
Aku Benci tuk Mengatakan Apa yang Ingin Ku Sampaikan
Apakah Ada yang Mendengar Eranganku
Haruskah Aku Meluangkan Waktu Untuk Menanyakan Pada Orang Pintar tentang Keadaanku
Ku harap bukan Dokter
Ku harap Bukan Psikolog
Ku Coba Mengusir Sepi Dan Menggenggam Jemariku Sendiri
Aku Jauh Dari Keramaian
Disekelilingku Hanya Ada Benda Mati
Benda-benda Aneh yang Setia
Benda yang Rela retak demi Aku
Benda yang Rela Menghilang demi Aku
Arggggghhhhhhhhhhhh Mengapa Fikiran Kotor dan Nakal Datang lagi.
Atau memang Harus Ku Ikuti agar Sepi Enyah Dari sini
Dari Istana yang Bukan Milikku Lagi
Aku Benci Untuk Mengatakan................!
Bukan Depresi 29 0ktober 2010
Kiss n Good Bye
Seharusnya tak berakhir diakhir pekan
Detak jarum jam malam ini suarakan gundahku
Aku tak lagi pandai tuk meluahkan rasa lewat kata
Seakan Aku tak lagi kau izinkan bercanda mesra dengan bayangmu
Apakah hatiku saat ini membeku
Entahlah,Aku tak ingin mengatakan lebih dari itu
Ku ingin berkata mesra padamu
Luahkan segala rasa yg slalu bergejolak dimalam-malam sendu
Aku masih mengingingat semua tentang kamu,cinta kita dan kenangan ini
slalu Ku kenang
Apakah kau tau Aku benci dengan benci
Aku terbiasa dengan bayangmu
Tentangmu
Tentangmu yg ku tau
Aku tau tentangmu
Namun ternyata tak seperti yg terekam dialam fikiranku
Izinkan Ku beri Kecupan pengantar lelap sebelum Aku sadar Aku sendiri
Aku tak lagi pandai tuk meluahkan rasa lewat kata
Seakan Aku tak lagi kau izinkan bercanda mesra dengan bayangmu
Apakah hatiku saat ini membeku
Entahlah,Aku tak ingin mengatakan lebih dari itu
Ku ingin berkata mesra padamu
Luahkan segala rasa yg slalu bergejolak dimalam-malam sendu
Aku masih mengingingat semua tentang kamu,cinta kita dan kenangan ini
slalu Ku kenang
Apakah kau tau Aku benci dengan benci
Aku terbiasa dengan bayangmu
Tentangmu
Tentangmu yg ku tau
Aku tau tentangmu
Namun ternyata tak seperti yg terekam dialam fikiranku
Izinkan Ku beri Kecupan pengantar lelap sebelum Aku sadar Aku sendiri
Ibu . . . Cengeng Kah Aku ?
Tak Ada Habisnya Bercerita Tentang Malam . .
Banyak Anak Manusia yg Melaluinya . .
Ibu Ku Pernah Cerita..di Antara Mereka Ada yg Bersimbah Luka dan d Penuhi Air Mata . .
Namun Tak Jarang Juga Dengan Canda Tawa yg Membuatnya terlihat Bahagia . .
Hari Ini Ku Lewati Malam Jauh dari Keramaian . .
Menapaki Lorong becek yg tak Rapi . .
Tembok Lusuh yg Masih Terlihat Perkasa kan Membuat Merinding Bulu Roma siapa saja yg Melewatinya . .
SesekaLi LoLongan Anjing Seperti d Sengaja tuk Pecahkan keheningan Malam . .
Irama Langkah Ku senada Dengan Sejuknya Hawa . .
Getarkan Gelombang yg trPendam d Jiwa . .
Warna Putih yg dulu Menyenangkan brubah Hitam . .
Ku Ingin Melihat Warna Lain Seperti Pelangi yg d Penuhi wara Wiri (warna-warni) . .
Namun d Malam Begini Mustahil Ku Temui . .
Perlahan Langkah ini Terhenti . .
Aku sendiri Dari Ribuan Manusia yg Tinggal dalam Hiruk Pikuknya Jogja..
Ku Layangkan Pandangan k Arah Utara . .
Ku trPeranjat Kaget Melihat Sekawanan Tikus Berlari-lari Kecil sambil Mengeluarkan Suara-suara Aneh seperti Menertawakan Ku. .
Dalam Hati Ku Berkata,Andaikan Kau Manusia Wahai Tikus, Ku Ingin Ajak Kau Berteman . .
Ku Ingin Cerita Kan Tentang Aku dan Sesekali Ku Pasti Menanyakan Tentang Mu . .
Namun Kau Hanyalah Tikus Liar yg slalu Sibuk Dengan Selir-selir Mu . .
Yg Acap kali Mengajak Mu Bercumbu . .
Angin Malam Menampar Wajah Ku,Memaksa Ku tuk Sadar dari Lamunan . .
Terasa Penat dan Letih d Pergelangan Kaki Ku . .
Lelah d Sekujur Tubuh Ku . .
Namun Ku sadar,Ku Tak berpijak d atas Neraka . .
Ku Memilih Duduk dan Membisu . .
Dalam Hati Ku Menggumam,Pada Siapa Ku Crita Kan Gelisah ini,siapa yg sudi Meluangkan Waktu tuk Mendengar Keluh Kesah Ku,karena Ku Sadar terlalu Panjang Jika Ku Uraikan satu per satu . .
Ah Sudahlah Nanti Ku Juga Tenang Setelah berbisik Dengan Dinding Kamar . .
Walaupun Mungkin Ini tak Wajar . .
Anak Cengeng sudahlah Hentikan Ratapan yg Menghambat Desahan Nafas Mu . .
Hanya Ibu Mu yg Menyayangi Mu . .
Hanya Ibu Mu yg Rela Tidur d Ruang Tamu Demi Menunggu Ketukan Pintu dari Mu . .
Walau Pun Kau Pulang Tak Tau Waktu . .
Meskipun dini hari Pukul Satu . .
Hanya Tangan LembuTnya yg Sudi Membelai Wajah Mu . .
Hanya Dia yg Menyanjung Mu d Saat yg Lain Mencela Mu . .
Hanya Dia yg Kan Kata kan Kau Tampan . .
Hanya KecupanNya yg Lelapkan Tidur Mu . .
Hanya Dia Malaikat Penolong Mu . .
Hanya Dia Bercucur Air Mata saat Melihat MuluT Mu Penuh Busa . .
Saat Gelap d Penuhi Narkoba . .
Dia Kan lakukan Apa saja Agar Kau Tetap Tersenyum Bahagia . .
Dia Tak kan jadi Malaikat Palsu, Seperti Pecundang yg Slalu Datang dan Membuat Mu Berteriak Seperti baru Terbangun Dari Mimpi Buruk Mu . . .
Dia Lah Wanita yg Slalu Ramah Pada Mu . .
Tak Ada yg Lain,d sini Kau Tak Berteman Anak Cengeng....Kau Sendiri.
!!
Tak Ada yg Mau Berteman Dengan Mu,yg MerangkuL Mu Penuh Kata Sahabat . .
Lihat Diri Mu,Cukup Kuat Kah Kau Lewati Ini Tanpa Dirinya ?
Malaikat Mu Jauh d Ujung sana,Dia Peri yg tak Bersayap, Dia tak Bisa Sebrangi Pulau Jawa dengan sekelip Mata. .
Kau Harus Kuat jika Tak Ingin d sebuT Cengeng dan Manja . .
Teringat Pesan Ibu,Jika Hidup Seperti yg d Ingin Kan .
Bumi Kan d Penuhi Raja-Raja,karena Tak Mungkin Ada yg Rela Jadi Hamba . .
Hanya Kau yg Tau siapa Diri Mu..
Mulailah Tersenyum Walaupun Mata-Mata Tajam Menatap Mu seakan Ingin Menerkam Mu..
Kenali Diri Sendiri dan Harus Bisa Jaga Diri Walaupun Kita Semua Tak Bisa sedetik Pun Menunda Mati....
Aku Tak Kan Cengeng Lagi.
Lupakan Wanita Cantik Berparas Jelita yg Pernah Mengisi Kekosongan d Hati Mu . .
Dia Tlah Lama Pergi Memadu Kasih Dengan Pria Lain yg Kau Anggap Sahabat . .
Lupa Kan Semua,Walau Kau Pernah Berniat ingin Mempersuntingnya . .
Segera Musnahkan Lekuk Tubuh Indahnya yg Kerap Kali Menyapa Ingatan Mu . .
Segera Bangkit Dan Menang.
Banyak Anak Manusia yg Melaluinya . .
Ibu Ku Pernah Cerita..di Antara Mereka Ada yg Bersimbah Luka dan d Penuhi Air Mata . .
Namun Tak Jarang Juga Dengan Canda Tawa yg Membuatnya terlihat Bahagia . .
Hari Ini Ku Lewati Malam Jauh dari Keramaian . .
Menapaki Lorong becek yg tak Rapi . .
Tembok Lusuh yg Masih Terlihat Perkasa kan Membuat Merinding Bulu Roma siapa saja yg Melewatinya . .
SesekaLi LoLongan Anjing Seperti d Sengaja tuk Pecahkan keheningan Malam . .
Irama Langkah Ku senada Dengan Sejuknya Hawa . .
Getarkan Gelombang yg trPendam d Jiwa . .
Warna Putih yg dulu Menyenangkan brubah Hitam . .
Ku Ingin Melihat Warna Lain Seperti Pelangi yg d Penuhi wara Wiri (warna-warni) . .
Namun d Malam Begini Mustahil Ku Temui . .
Perlahan Langkah ini Terhenti . .
Aku sendiri Dari Ribuan Manusia yg Tinggal dalam Hiruk Pikuknya Jogja..
Ku Layangkan Pandangan k Arah Utara . .
Ku trPeranjat Kaget Melihat Sekawanan Tikus Berlari-lari Kecil sambil Mengeluarkan Suara-suara Aneh seperti Menertawakan Ku. .
Dalam Hati Ku Berkata,Andaikan Kau Manusia Wahai Tikus, Ku Ingin Ajak Kau Berteman . .
Ku Ingin Cerita Kan Tentang Aku dan Sesekali Ku Pasti Menanyakan Tentang Mu . .
Namun Kau Hanyalah Tikus Liar yg slalu Sibuk Dengan Selir-selir Mu . .
Yg Acap kali Mengajak Mu Bercumbu . .
Angin Malam Menampar Wajah Ku,Memaksa Ku tuk Sadar dari Lamunan . .
Terasa Penat dan Letih d Pergelangan Kaki Ku . .
Lelah d Sekujur Tubuh Ku . .
Namun Ku sadar,Ku Tak berpijak d atas Neraka . .
Ku Memilih Duduk dan Membisu . .
Dalam Hati Ku Menggumam,Pada Siapa Ku Crita Kan Gelisah ini,siapa yg sudi Meluangkan Waktu tuk Mendengar Keluh Kesah Ku,karena Ku Sadar terlalu Panjang Jika Ku Uraikan satu per satu . .
Ah Sudahlah Nanti Ku Juga Tenang Setelah berbisik Dengan Dinding Kamar . .
Walaupun Mungkin Ini tak Wajar . .
Anak Cengeng sudahlah Hentikan Ratapan yg Menghambat Desahan Nafas Mu . .
Hanya Ibu Mu yg Menyayangi Mu . .
Hanya Ibu Mu yg Rela Tidur d Ruang Tamu Demi Menunggu Ketukan Pintu dari Mu . .
Walau Pun Kau Pulang Tak Tau Waktu . .
Meskipun dini hari Pukul Satu . .
Hanya Tangan LembuTnya yg Sudi Membelai Wajah Mu . .
Hanya Dia yg Menyanjung Mu d Saat yg Lain Mencela Mu . .
Hanya Dia yg Kan Kata kan Kau Tampan . .
Hanya KecupanNya yg Lelapkan Tidur Mu . .
Hanya Dia Malaikat Penolong Mu . .
Hanya Dia Bercucur Air Mata saat Melihat MuluT Mu Penuh Busa . .
Saat Gelap d Penuhi Narkoba . .
Dia Kan lakukan Apa saja Agar Kau Tetap Tersenyum Bahagia . .
Dia Tak kan jadi Malaikat Palsu, Seperti Pecundang yg Slalu Datang dan Membuat Mu Berteriak Seperti baru Terbangun Dari Mimpi Buruk Mu . . .
Dia Lah Wanita yg Slalu Ramah Pada Mu . .
Tak Ada yg Lain,d sini Kau Tak Berteman Anak Cengeng....Kau Sendiri.
!!
Tak Ada yg Mau Berteman Dengan Mu,yg MerangkuL Mu Penuh Kata Sahabat . .
Lihat Diri Mu,Cukup Kuat Kah Kau Lewati Ini Tanpa Dirinya ?
Malaikat Mu Jauh d Ujung sana,Dia Peri yg tak Bersayap, Dia tak Bisa Sebrangi Pulau Jawa dengan sekelip Mata. .
Kau Harus Kuat jika Tak Ingin d sebuT Cengeng dan Manja . .
Teringat Pesan Ibu,Jika Hidup Seperti yg d Ingin Kan .
Bumi Kan d Penuhi Raja-Raja,karena Tak Mungkin Ada yg Rela Jadi Hamba . .
Hanya Kau yg Tau siapa Diri Mu..
Mulailah Tersenyum Walaupun Mata-Mata Tajam Menatap Mu seakan Ingin Menerkam Mu..
Kenali Diri Sendiri dan Harus Bisa Jaga Diri Walaupun Kita Semua Tak Bisa sedetik Pun Menunda Mati....
Aku Tak Kan Cengeng Lagi.
Lupakan Wanita Cantik Berparas Jelita yg Pernah Mengisi Kekosongan d Hati Mu . .
Dia Tlah Lama Pergi Memadu Kasih Dengan Pria Lain yg Kau Anggap Sahabat . .
Lupa Kan Semua,Walau Kau Pernah Berniat ingin Mempersuntingnya . .
Segera Musnahkan Lekuk Tubuh Indahnya yg Kerap Kali Menyapa Ingatan Mu . .
Segera Bangkit Dan Menang.
Langganan:
Postingan (Atom)