Sabtu, 04 Desember 2010

Ibu . . . Cengeng Kah Aku ?

Tak Ada Habisnya Bercerita Tentang Malam . .
Banyak Anak Manusia yg Melaluinya . .
Ibu Ku Pernah Cerita..di Antara Mereka Ada yg Bersimbah Luka dan d Penuhi Air Mata . .
Namun Tak Jarang Juga Dengan Canda Tawa yg Membuatnya terlihat Bahagia . .

Hari Ini Ku Lewati Malam Jauh dari Keramaian . .
Menapaki Lorong becek yg tak Rapi . .
Tembok Lusuh yg Masih Terlihat Perkasa kan Membuat Merinding Bulu Roma siapa saja yg Melewatinya . .

SesekaLi LoLongan Anjing Seperti d Sengaja tuk Pecahkan keheningan Malam . .
Irama Langkah Ku senada Dengan Sejuknya Hawa . .

Getarkan Gelombang yg trPendam d Jiwa . .

Warna Putih yg dulu Menyenangkan brubah Hitam . .
Ku Ingin Melihat Warna Lain Seperti Pelangi yg d Penuhi wara Wiri (warna-warni) . .
Namun d Malam Begini Mustahil Ku Temui . .

Perlahan Langkah ini Terhenti . .
Aku sendiri Dari Ribuan Manusia yg Tinggal dalam Hiruk Pikuknya Jogja..

Ku Layangkan Pandangan k Arah Utara . .
Ku trPeranjat Kaget Melihat Sekawanan Tikus Berlari-lari Kecil sambil Mengeluarkan Suara-suara Aneh seperti Menertawakan Ku. .
Dalam Hati Ku Berkata,Andaikan Kau Manusia Wahai Tikus, Ku Ingin Ajak Kau Berteman . .
Ku Ingin Cerita Kan Tentang Aku dan Sesekali Ku Pasti Menanyakan Tentang Mu . .
Namun Kau Hanyalah Tikus Liar yg slalu Sibuk Dengan Selir-selir Mu . .

Yg Acap kali Mengajak Mu Bercumbu . .


Angin Malam Menampar Wajah Ku,Memaksa Ku tuk Sadar dari Lamunan . .
Terasa Penat dan Letih d Pergelangan Kaki Ku . .
Lelah d Sekujur Tubuh Ku . .
Namun Ku sadar,Ku Tak berpijak d atas Neraka . .

Ku Memilih Duduk dan Membisu . .
Dalam Hati Ku Menggumam,Pada Siapa Ku Crita Kan Gelisah ini,siapa yg sudi Meluangkan Waktu tuk Mendengar Keluh Kesah Ku,karena Ku Sadar terlalu Panjang Jika Ku Uraikan satu per satu . .

Ah Sudahlah Nanti Ku Juga Tenang Setelah berbisik Dengan Dinding Kamar . .
Walaupun Mungkin Ini tak Wajar . .

Anak Cengeng sudahlah Hentikan Ratapan yg Menghambat Desahan Nafas Mu . .
Hanya Ibu Mu yg Menyayangi Mu . .
Hanya Ibu Mu yg Rela Tidur d Ruang Tamu Demi Menunggu Ketukan Pintu dari Mu . .
Walau Pun Kau Pulang Tak Tau Waktu . .
Meskipun dini hari Pukul Satu . .
Hanya Tangan LembuTnya yg Sudi Membelai Wajah Mu . .
Hanya Dia yg Menyanjung Mu d Saat yg Lain Mencela Mu . .
Hanya Dia yg Kan Kata kan Kau Tampan . .
Hanya KecupanNya yg Lelapkan Tidur Mu . .
Hanya Dia Malaikat Penolong Mu . .
Hanya Dia Bercucur Air Mata saat Melihat MuluT Mu Penuh Busa . .
Saat Gelap d Penuhi Narkoba . .
Dia Kan lakukan Apa saja Agar Kau Tetap Tersenyum Bahagia . .
Dia Tak kan jadi Malaikat Palsu, Seperti Pecundang yg Slalu Datang dan Membuat Mu Berteriak Seperti baru Terbangun Dari Mimpi Buruk Mu . . .
Dia Lah Wanita yg Slalu Ramah Pada Mu . .

Tak Ada yg Lain,d sini Kau Tak Berteman Anak Cengeng....Kau Sendiri.
!!
Tak Ada yg Mau Berteman Dengan Mu,yg MerangkuL Mu Penuh Kata Sahabat . .
Lihat Diri Mu,Cukup Kuat Kah Kau Lewati Ini Tanpa Dirinya ?
Malaikat Mu Jauh d Ujung sana,Dia Peri yg tak Bersayap, Dia tak Bisa Sebrangi Pulau Jawa dengan sekelip Mata. .
Kau Harus Kuat jika Tak Ingin d sebuT Cengeng dan Manja . .

Teringat Pesan Ibu,Jika Hidup Seperti yg d Ingin Kan .
Bumi Kan d Penuhi Raja-Raja,karena Tak Mungkin Ada yg Rela Jadi Hamba . .
Hanya Kau yg Tau siapa Diri Mu..
Mulailah Tersenyum Walaupun Mata-Mata Tajam Menatap Mu seakan Ingin Menerkam Mu..
Kenali Diri Sendiri dan Harus Bisa Jaga Diri Walaupun Kita Semua Tak Bisa sedetik Pun Menunda Mati....

Aku Tak Kan Cengeng Lagi.

Lupakan Wanita Cantik Berparas Jelita yg Pernah Mengisi Kekosongan d Hati Mu . .
Dia Tlah Lama Pergi Memadu Kasih Dengan Pria Lain yg Kau Anggap Sahabat . .

Lupa Kan Semua,Walau Kau Pernah Berniat ingin Mempersuntingnya . .

Segera Musnahkan Lekuk Tubuh Indahnya yg Kerap Kali Menyapa Ingatan Mu . .

Segera Bangkit Dan Menang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar